Faktor-Faktor Pembangun
Pembangunan di negara maju
(DC) telah berjalan ratusan tahun yang lalu. Sarana dan prasarana sudah sangat
maju. Infrastruktur dan fasilitas di
negara maju sangat berkualitas dan dapat dinikmati oleh masyarakat banyak .
Masyarakat sangat merasakan dampak positif pembangunan. Sementara pembangunan di UDC: Sebagian besar masyarakat belum dapat
merasakan dan menikmati pembangunan. Dalam melaksanakan pembangunan tersebut
diperlukan faktor faktor yang dapat mendukung pembangunan (faktor pembangunan).
Adapun
faktor-faktor yang menentukan pembangunan di suatu negara adalah faktor ekonomi dan faktor non ekonomi. Faktor ekonomi terdiri dari SDA, SDM, Modal dan kewira usahaan, sementara faktor non ekonomi contohnya adalah nilai sosial budaya.
SUMBER DAYA
ALAM
Pada awal pembangunan, tingkat output terbatas pada negara
yang berpendapatan rendah yang disebabkan oleh terbatasnya SDA yang dimiliki oleh suatu
negara. Tanpa SDA, negara sulit berkembang.
Akan tetapi, SDA saja tidak cukup untuk mengadakan perubahan ekonomi. SDA
di negara berkembang belum diolah secara optimal. Hal ini disebabkan karena
terbatasnya kualitas SDM yang dapat menguasai teknologi dan terbatasnya modal di
negara berkembang. Solusinya: perlu perbaikan di bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi guna meningkatkan keahlian/kemampuan SDM dalam mengelola SDA. Kemudian
pemanfaatan SDA secara tepat dan
efisiensi dipertinggi sehingga SDA yang
ada dapat dipergunakan dalam jangka panjang.
SUMBER DAYA MANUSIA
Beberapa aspek SDM dalam mendukung pembangunan:
1. Peranan dan perkembangan Penduduk,
khususnya TK dalam pembangunan. Tingginya angka kelahiran
menyebabkan tingginya pertambahan jumlah TK. Semakin banyak TK yang potensial
akan mempercepat pembangunan.
2. Kepadatan dan Penyebaran penduduk : Tingginya
angka kelahiran akan menyebabkan ledakan penduduk. Artinya, harus memperhatikan
daya dukung alam. Jumlah penduduk harus
seimbang dengan luas wilayah.
3. Komposisi Umur : Tingginya
pertumbuhan penduduk yang disebabkan oleh angka kelahiran berakibat pada
banyaknya penduduk yang berusia tidak produktif, sehingga menyebabkan tingginya
rasio beban tanggungan (burden of dependency ratio)
4. Produktivitas TK: Rendahnya
produktivitas dilihat dari 2 aspek : ekonomi (modal masih sangat kurang, tingkat teknologi
rendah, dan kualitas SDM rendah/memiliki skill) dan non ekonomi (masih
mempertahankan budaya lama (adat perkawinan), konsepsi terhadap jumlah anak,
mobilitas masyarakat rendah)
5. Pengangguran
MODAL
Modal
adalah barang2 yang dibuat untuk penggunaan produksi pada masa YAD, seperti
pabrik, alat dan bangunan.. Money capital tidak termasuk sebagai
kapital. Seperti investasi (penanaman modal) dalam bentuk peningkatan pendidikan,
training, atau kegiatan dalam upaya peningkatan kualitas SDM. Dengan modal yang
besar dapat dibangun infrastruktur dan fasilitas berbasis teknologi, di negara
maju dapat mengembangkan industri (berdampak pada efektivitas pemanfaatan SDA).
Adapun proses pembentukan kapital bersifat akumulatif. Dan tahap proses
pembentukan kapital terdiri:
1.
Keberadaan
tabungan nyata dan kenaikannya
2. Keberadaan
lembaga keuangan dan kredit untuk menggalakkan tabungan dan menyalurkannya ke
jalur usaha produktif
3. Mempergunakan
tabungan untuk investasi barang modal.
KEWIRAUSAHAAN
Pembangunan negara maju terletak pada wira usahawan (entrepreneur)
atau orang yang berambisi, mempunyai pandangan jauh ke depan, selalu berusaha
mengubah kondisi yang ada dan menciptakan inovasi new combination dari
faktor2 produksi.Wira usaha memiliki kontribusi yg besar dalam membangun
perekonomian. (Menciptakan produk baru, teknik baru, pasar baru dan bahkan
menemukan sumber produksi baru). Di negara maju, masyarakat lebih inovatif, seperti
penciptaan komputer, kemudian dengan
semakin berinovasi menjadi laptop dan juga dilengkapi dengan fasilitas
internet, dan lain sebagainya. Di negara berkembang dapat juga memiliki wira usahawan
yang banyak dan inovatif jika didukung
oleh prasarana dan saran yang memadai,
adanya perhatian pemerintah terhadap sektor swasta (pajak, upah , tidak ada
pungutan liar dan lain sebagainya), serta rasa siap
masyarakat di lingkungan sekitar (seperti penerimaan/pendapatan masyarakat yang
memadai, sehingga tidak merusak usaha yang ada).
FAKTOR
NON EKONOMI : NILAI SOSIAL BUDAYA
Beberapa nilai sosial budaya yang bagus dalam
pembangunan. Hemat ; orang dibiasakan hemat dan menabung. Keberanian berinvestasi ; termasuk menikmati risiko untuk memperoleh laba
dalam berinvestasi. Etos Kerja yang tinggi : Dalam bekerja selalu semangat dalam menyelesaikan
pekerjaan dengan memuaskan. Disiplin : Disiplin diterapkan dalam kehidupan seperti disiplin waktu, taat
aturan, dan efisiensi dalam menggunakan biaya. Optimis : dengan optimis, pekerjaan menjadi lebih bagus. Budaya malu jika tidak dapat bekerja optimal. Budaya antri : dengan menjalankan budaya antri, artinya terdapat
sikap menghargai orang lain. Siapa yang datang lebih awal, dia yang berhak
mendapatkan barang dan jasa lebih dulu. Dengan menerapkan nilai budaya tersebut, perekonomian
negara maju terbukti bisa berkembang.Di negara berkembang ada tradisi yang tidak menunjang
perekonomian, misalnya agama (tentang kepercayaan atau takdir).
Comments
Post a Comment