Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi dan Metode Ilmu Ekonomi serta Permasalahan Perekonomian


Ilmu ekonomi merupakan suatu bidang yang menjelaskan tentang bagaimana cara individu dan masyarakat memanfaatkan sumber daya terbatas yang diwariskan oleh alam dan generasi terdahulu sehingga mampu digunakan untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa dan mendistribusikannya untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat. Sebagai salah satu  disiplin ilmu pengetahuan, ilmu ekonomi telah berkembang sejak Tahun 1776 yang dipelopori seorang ahli ekonomi asal inggris yaitu Adam Smith.  Adam smith dikenal melalui sebuah karyanya yang berjudul “An Inquiry into The Nature and Cause of The Wealth of Nations”. Beliau lebih dikenal dengan sebutan bapak ilmu ekonomi. Pada masa-masa sebelum Adam Smith membuat sebuah karyanya yang ditulis secara sistematis, sebenarnya telah banyak pemikiran mengenai permasalahan-permasalahan ekonomi, hanya saja tidak didokumentasikan atau pun ditulis secara rinci dan sistematis seperti Adam Smith. Meskipun Adam Smith telah menjadi pelopor karya pembangunan ekonomi, akan tetapi  pembahasan secara sistematis terkait dengan permasalahan yang terjadi di Afrika, Asia dan Amerika Latin baru muncul beberapa dasawarsa yang lalu. Padahal jauh sebelumnya permasalahan ekonomi di negara-negara tersebut sudah lama terjadi, seperti masalah kesenjangan kondisi sosial ekonomi masyarakat di dunia.
Seperti yang kita tahu bumi ini memang bulat,  dan bumi ini terbagi lagi menjadi dua dunia yaitu dunia orang kaya dan dunia orang miskin. Setiap hari, masyarakat yang hidup di penjuru dunia ini mengawali hari-hari mereka dengan aktivitas-aktivitas yang berbeda. Lebih dari separuh penduduk dunia hidup dalam kondisi serba kekurangan, sementara di dunia lainnya mereka hidup serba berkecukupan. Contoh masyarakat yang hidup di kawasan Amerika Utara (jumlah keluarga sebanyak 4 orang dengan penghasilan $50.000 per tahun atau setara Rp672jt per tahun atau sebesar Rp168jt/kepala/tahun atau sebesar Rp14jt/kepala/bulan, dengan semua kebutuhan hidup layak sudah terpenuhi dan dengan semua sumber hiburan yang sudah tersedia dan tinggal dinikmati saja.. wow… amazing…!!!), sebaliknya kondisi masyarakat di pedesaan Asia (termasuk negara Indonesia tercinta) rata-rata terdapat 8 orang di dalam satu rumah. Banyaknya orang yang tinggal di rumah tersebut disebabkan oleh beberapa hal, antara lain banyaknya jumlah anak, atau saudara-saudaranya juga bermukim di satu tempat (karena keterbatasan ekonomi), kehidupan masyarakat di pedesaan Asia cukup keras dan cadas, sementara ketika rasa jenu, sedih, sakit, bosan  mulai menghampiri, mereka tidak mendatangi tempat-tempat hiburan seperti yang terdapat di kota metropolitan atau sarana-sarana hiburan lainnya, bagi mereka hiburan yang paling menyenangkan dan menyejukkan hati adalah hiburan spiritual dengan mencurahkan seluruh isi hati yang dibarengi dengan penuh kesungguhan dan kekhusyukan memohon kepada Yang Maha Kuasa, berharap akan ada “keadilan di negeri ini, berharap akan ada jalan penyelesaian untuk setiap permasalahan khususnya di Negeri Indonesia tercinta”. Perbandingan kondisi Amerika Utara dan kawasan pedesaan Asia tadi merupakan contoh nyata atas permasalahan ekonomi terkait adanya disparitas pembangunan di dunia. Selain itu, jika kita melihat kondisi di Timur Afrika, kondisi di daerah ini yang sebenarnya jauh lebih memprihatinkan. Masyarakat Timur Afrika, sebagian besar tidak memiliki penghasilan dalam bentuk uang, di sini masyarakat masih menganut perekonomian Subsistem (memproduksi sendiri untuk konsumsi sendiri) kalau pun berlebih mereka jarang memperjual belikan barang tersebut, selain itu di kawasan Timur Afrika ini masyarakatnya masih mengenal yang namanya sistem jual beli dengan barter (suatu sistem untuk mendapatkan suatu barang, harus menukarnya dengan barang juga) akan tetapi dalam sistem barter ini, seperti yang kita tahu sangat sulit untuk menemukan dua keinginan yang saling berkesesuaian (sesuai dalam artian "selera, minat, kehendak, dan juga keinginan" dari masing-masing pelaku ekonomi), apalagi infrastruktur, sarana kesehatan, pendidikan dan lain sebagainya. Artinya, berdasarkan kondisi tersebut terlihat jelas bahwa adanya disparitas yang nyata antara negara yang maju dengan negara yang terisolir. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan upaya untuk menciptakan keseimbangan yang nyata (real) bukan keseimbangan yang hanya diangkakan melalui HDI (Human Development Indeks). hehehe... Angka boleh tinggi... tapi kenyataannya juga harus bisa membuktikan kebenaran dari data yang tinggi tersebut guys...  so, mari kita mencermati angka-angka yang ditawarkan oleh lembaga-lembaga penyedia data di negara kita. Apakah sudah sesuai dengan kondisi sebenarnya, atau belum??? ..

Jika kita berbicara keseimbangan, sama dengan dan lain sebagainya. Maka hal tersebut bisa dikatakan sangat sulit terjadi. Sulit untuk menciptakan pembangunan ekonomi yang merata (distribusi pendapatan) yang merata, hal ini disebabkan karena terlalu jauh jurang yang sudah terbentuk antara si kaya dan si miskin. Semakin jauh jurang tersebut, makin semakin senjang kondisi perekonomiannya. Bahkan untuk contoh kasus pada neraca pembayaran pun jarang terjadi keseimbangan, di mana ekspor seharusnya sama dengan import. Kenyataan yang ada deficit atau surplus. Apakah deficit itu baik atau surplus yang baik? Kedua-duanya tidak ada yang baik, yang bagus itu adalah adanya keseimbangan dalam neraca pembayaran X=M, tapi itu tidak mungkin alias jarang banget terjadi. Tetapi jika harus memilih deficit atau surplus, akan lebih bagus jika terjadi surplus neraca pembayaran. Ada yang penasaran kenapa surplus itu tidak baik??? Hal ini disebabkan karena suatu negara kelebihan valuta asing, sementara valas tersebut tidak dapat digunakan di dalam negeri, sehingga mengakibatkan negara tersebut harus menukarkan valas tersebut ke mata uang negara mereka, sehingga pada saat itu terjadi peningkatan money supply (MS), peningkatan money supply inilah yang berdampak pada terjadinya inflasi. Meskipun surplus ini cukup buruk, akan tetapi permasalahan ini cukup mudah diatasi yaitu dengan cara mengatur pengeluaran pemerintah dan pajak atau lebih dikenal dengan kebijakan moneter (monetary policy) dan kebijakan fiskal (fiscal policy). Untuk lebih rinci terkait dengan kebijakan moneter dan kebijakan fiskal dalam upaya mengatasi inflasi akan kita bahas di sesi berikutnya.
Ok.. kembali lagi ke bidang ilmu ekonomi.
Dalam dua abad setelah zamannya Adam Smith, perekonomian dunia semakin mengalami kemajuan. Pada saat itu, revolusi industry baru akan dimulai, dan sampai sekarang dunia industry semakin menunjukkan kemajuan yang sangat pesat, kegiatan  industri sudah menggunakan teknologi-teknologi yang canggih dan modern sehingga hal ini pun berdampak pada semakin kompleks dan rumitnya organisasi perusahaan dalam kegiatan produksi. Kemajuan ini sangat jauh berbeda jika dibandingkan dengan pada masa Adam Smith. Pertumbuhan ekonomi dan adanya modernisasi kegiatan ekonomi di hampir setiap negara sangat mempengaruhi pemikiran-pemikiran ekonomi sejak terbinya karya Adam Smith. Analisis ekonomi saat ini lebih kompleks dan mampu memberikan gambaran secara detail mengenai kegiatan perekonomian suatu negara.
Jika dilihat dari luang lingkup pokok pembahasannya ilmu ekonomi terdiri dari dua bentuk yaitu teori mikroekonomi dan teori makroekonomi. Perbedaan keduanya dapat dilihat seperti penjelasan berikut:
1.       Ekonomi Mikro memfokuskan atas individu dalam perekonomian serta bagaimana rumah tangga dan perusahaan dalam membuat sebuah keputusan dalam melakukan interaksi di pasar. Sementara Ekonomi Makro lebih melihat perekonomian secara keseluruhan dan menganalisis fenomena perekonomian secara menyeluruh dan luas, seperti masalah inflasi, kemiskinan, pengangguran, pertumbuhan ekonomi dan lain-lain.

2.        Mikroekonomi adalah cabang ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku unit pengambil-keputusan, yaitu perusahaan bisnis dan rumah tangga. Ekonomi Mikro lebih memfokuskan pada perilaku ekonomi individu rumah tangga, perusahaan dan pasar, dalam mengelola sumber daya ekonomi secara efisien. Sementara Makroekonomi adalah cabang ilmu ekonomi yang mempelajari agregat ekonomi (pendapatan, output, pekerjaan, dan lain sebagainya) dalam skala nasional Ekonomi Makro: menitikberatkan pembahasan tentang perekonomian secara keseluruhan (agregatif), pengangguran, inflasi, pertumbuhan ekonomi dan perdagangan internasional.
METODE DARI ILMU EKONOMI
Selain itu, ilmu ekonomi memiliki 3 metode yaitu :
1.       Metode dari ilmu ekonomi positif mempelajari perilaku ekonomi secara apa adanya dan sesuai kondisi sebenarnya. Metode ini hanya menangani deskripsi dan fungsi. Adapun yang tergolong dalam metode ini yaitu ekonomi deskriptif (atau lebih dikenal dengan metode mengumpulkan data untuk menjelaskan fenomena atau fakta) dan teori ekonomi (yang secara umum menunjukkan adanya implikasi sebab-akibat atau aksi-reaksi.
2.      Metode dari ilmu ekonomi normatif (policy economics) yang menganalisis hasil perilaku ekonomi, kemudian mengevaluasinya sebagai baik atau buruk serta menyarankan tindakan tertentu.
3.       Metode dari ilmu ekonomi empiris mengumpulkan dan memanfaatkan data untuk menguji teori ekonomi, Banyak kumpulan data (dikumpulkan oleh biro pemerintah maupun perusahaan privat) tersedia untuk mendukung riset ekonomi
Sekian dari saya sekilas tentang ruang lingkup ilmu ekonomi,. semoga bermanfaat…
Jangan lupa like dan subscribe kalau suka yaaa…

Comments

Popular posts from this blog

TEORI TINGKAH LAKU KONSUMEN : TEORI NILAI GUNA (UTILITY)

Karakteristik (Ciri-ciri) Negara Berkembang dan Indikator Perbedaan Negara Maju dan Negara Berkembang

Teori Permintaan (Hukum Permintaan) dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan